Senin, 07 Maret 2016

Inilah Pekerjaan Bintang Panas Jepang Usai Pensiun



Dikutip dari SOOPERBOY - Dilegalkannya film panas di Jepang menjadikan mereka sebagai negara produsen film terbanyak. Tercatat, ada 400 judul yang keluar dalam setiap bulannya dan mengalahkan Amerika.

Dengan berkembang pestanya film panas di Jepang menjadikan lapangan pekerjaan bagi para wanita di sana. Terlebih biaya hidup di Jepang yang sangat mahal, maka menjadi bintang film panas adalah pilihan terakhir. Mereka tergiur dengan jumlah nominal yang dihasilkan dalam setiap kali main film.

Dilansir dari Japan Today, tercatat 6000 pendatang baru yang mencari peruntungan di industri film panas. Dengan latar belakang dan kebutuhan masing-masing, mereka pun menapaki karir sebagai bintang panas. Lantas bagaimana dengan mereka yang sudah dulu terjun ke industri ini?

Melhat banyaknya bintang muda yang masuk tentu saja menyisihkan 'potongan kue' bagi mereka yang sudah tua. Pilihan hanya ada dua, berhenti atau tetap lanjut di industri film panas. Sebagian memilih untuk berhenti dan berkeluarga, tetapi ada juga yang keluar dan tetap berada dalam industri hiburan.
Kebiasaan dengan gaya hidup mewah tentunya membuat mereka gengsi untuk bekerja dengan upah yang rendah. Mereka lebih memilih untuk naik level ataupun bertahan di film panas dengan peran yang lebih berani agar namanya popularitasnya tetap stabil.

Mereka yang sudah terjun ke industri film panas, rata-rata karena masalah keuangan dan ingin instan dalam mendapat uang yang banyak. Gengsi mereka juga sangat besar untuk kembali pada kehidupan lama untuk bekerja dengan upah yang kecil. Jika industri tak menginginkan dan mereka ingin hidup nyaman, alhasil prostitusi adalah pilihan terakhir yang mereka jalani.

Siklus ini seakan tak pernah berhenti. Belum lagi, mereka takut akan pandangan orang lain mengenai siapa dia dulunya. Film panas adalah industri yang begitu besar dan menghasilkan uang banyak. Namun di dalamnya, memiliki cerita yang miris dan menyedihkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar